Soloraya
Jumat, 28 November 2014 - 20:31 WIB

BENCANA KARANGANYAR : Suara Petir Menggelegar, Tiba-Tiba Talut Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga RT 003/RW 002 Kadipekso, Gumeng, Jenawi, sedang mengevakuasi tiga sepeda motor yang rusak karena tertimpa longsoran talut, Jumat (28/11/2014). (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR— Bencana talut longsor kembali terjadi. Kali ini menimpa warga RT 3 RW 2 Desa Kadipekso, Gumeng, Jenawi, Jumat (28/11/2014) siang.

Warga RT 003/RW 002 Kadipekso, Gumeng, Jenawi, Tumingan, menatap sebagian rumahnya yang hancur setelah tertimpa longsoran talut, Jumat (28/11/2014). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun diperkirakan kerugian yang ditimbulkan mencapai jutaan rupiah. (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)

Advertisement

Kerugian yang ditimbulkan dari kejadian itu diperkirakan menjapai Rp120 juta. “Saat kejadian, saya dan keluarga sedang berada di rumah. Saat itu [sekitar pukul 13.30] hujan. Kemudian muncul petir yang sangat keras. Tak lama kemudian terdengar gemuruh karena talut [di samping rumahnya] roboh,” ungkap korban longsor, Tumingan.

Talut sepanjang 25 meter dengan tinggi 5 meter itu pun menimpa rumahnya di bagian ruang tami yang bersebelahan langsung dengan talut.

Advertisement

Talut sepanjang 25 meter dengan tinggi 5 meter itu pun menimpa rumahnya di bagian ruang tami yang bersebelahan langsung dengan talut.

Material tanah dan bebatuan talut tersebut juga menimpa tiga unit sepeda motor miliknya yang berada di depan rumah.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. “Sebelumnya saya dan keluarga memang berada di ruang itu. Tapi setelah ada petir dan suara gemuruh, saya minta mereka untuk masuk ke ruang lain,” kata dia.

Advertisement

“Rumah itu [milik Tumingan] sebenarnya mau dibangun besok Minggu [30/11]. Tapi malah ini terkena musibah,” ungkap warga setempat, Ngadino, Jumat.

Dari pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, tiga sepeda motor yang tertimpa longsoran talut kondisinya rusak parah.

“Kalau yang dua [Yamaha Jupiter dan Honda Astrea] milik pemilik rumah, tapi yang satu [Honda Supra] milik orang lain yang dititipkan,” kata dia.

Advertisement

Warga pun mengevakuasi kendaraan tersebut ke halaman rumah warga lain yang berada di depan rumah Tumingan. Saat itu warga melakukan evakuasi bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi dan TNI.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristianto, mengatakan wilayah Gumeng, Jenawi memang berada di zona merah. Tempat tersebut rawan longsor. “Daerahnya memang rawan, masuk zona merah,” tutur dia.

Heru menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun kerugian yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp120 juta. “Selain rumah, longsor juga menimpa sepeda motor, barang elektronik, mebeler,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif