Lifestyle
Senin, 17 November 2014 - 10:04 WIB

Tahun 2050 Seks Hanya Jadi Hiburan, Percaya?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan pasutri (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA—Hubungan seksual dianggap oleh berbagai pihak merupakan hubungan yang sakral untuk meneruskan keturunan. Namun, seiring berjalannya waktu seks tak lagi dianggap sebagai upaya untuk meneruskan keturunan. Tahun 2050 diperkirakan seks akan menjadi hiburan semata.

Salah satu ilmuwan yang mengembangkan pil kontrasepsi memperkirakan bahwa obat-obat ciptannya tidak lagi akan berguna di masa depan karena sebagian besar manusia akan memilih untuk disterilkan.

Advertisement

Sebagaimana ditulis Dailymail belum lama ini, Professor Carl Djerassi, mengatakan jumlah anak yang dilahirkan melalui prosedur bayi tabung di Barat terus meningkat.

Kecenderungan itu akan mendorong kaum muda untuk menyimpan dan mengawetkan sperma dan sel telur mereka di usia muda untuk dibuahi di masa depan.

Setelah itu, jelas Djerasi, manusia akan lebih memilih untuk menjalani prosedur sterilisasi karena tidak ada lagi tuntutan untuk menghasilkan anak dengan cara tradisional, yakni berhubungan seksual.

Advertisement

“Dalam beberapa tahun lagi, katakanlah sekitar 2050, lebih banyak perempuan subur yang memilih prosedur bayi tabung ketimbang sekitar lima juta perempuan mandul,” kata ilmuwan berusia 91 tahun itu.

Dia memperkirakan bahwa perempuan berusia 20an tahun akan memilih prosedur bayi tabung untuk menunda kehamilan tanpa perlu cemas akan tibanya masa menopause.

“Inseminasi buatan akan menjadi metode normal, tanpa senggama, untuk mempunyai anak,” beber dia.

Advertisement

Dia menambahkan dengan semakin jamaknya pembuahan bayi tabung, maka angka aborsi akan berkurang karena anak yang dilahirkan “adalah anak yang didamba-dambakan”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif