Soloraya
Kamis, 6 November 2014 - 19:09 WIB

KERACUNAN WONOGIRI : Es Rp500 Penyebab 119 Siswa 4 SD Keracunan?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pelajar kelas IV SDN 3 Pucung, Kecamatan Eromoko, Faqih Nasir (kiri) terbaring di kasur bangsal Rawat Inap Puskesmas Wuryantoro ditunggui neneknya, Kamis (6/11/2014). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 119 pelajar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Eromoko, Wonogiri diduga keracunan makanan yang dijajakan di sekolah. Jajanan dimaksud yakni es. (Baca Juga: 119 Siswa SD Keracunan)

Ke-119 pelajar itu tersebar di empat SD di Desa Pasekan dan Desa Pucung, kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Bojong, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Advertisement

Dugaan keracunan makanan terindikasi pada Rabu (5/11/2014). Pihak sekolah di empat SD kaget karena banyak siswanya tak masuk sekolah.

Faqih siswa SDN Pucung mengaku membeli es yang dijajakan di sekitar sekolahan. Faqih memberli es jenis tiptop pada Senin namun kondisi tubuh melemah pada Senin malam.

Advertisement

Faqih siswa SDN Pucung mengaku membeli es yang dijajakan di sekitar sekolahan. Faqih memberli es jenis tiptop pada Senin namun kondisi tubuh melemah pada Senin malam.

Hal sama disampaikan Sukatmo, 40. warga Dusun Tejosari, Desa Pucung, Kecamatan Eromoko bercerita, es tiptop yang dibeli anaknya bernama Oktavianus senilai Rp500.

Jenis es tersebut terdapat kayu sebagai pegangan dan dicelupkan ke rasa cokelat atau rasa susu saat dibeli pembeli.

Advertisement

Kepala Desa Pucung, Asfari dan Kepala Desa Pasekan, Suyanto ditemui terpisah meminta pihak sekolah melarang anak didik membeli makanan yang tidak steril.

“Membeli makanan di kantin silahkan saja tetapi sementara waktu tidak diperbolehkan membeli makanan yang tidak steril,” ujar Asfari.

Terpisah, Kepala DKK Wonogiri, Widodo mengaku sudah mendapat laporan peristiwa dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa.

Advertisement

“Tim sudah turun ke lapangan untuk melakukan investigasi. Hasil sementara terdapat 89 anak yang menderita diare di tiga SD. Penderita terserang diare setelah membeli es tiptop. Sebagian siswa yang opname sudah membaik,” jelasnya.

Camat Eromoko, Danang Erwanto dan Kapolsek Eromoko, Iptu Subroto yang turun ke lokasi menjelaskan, indikasi keracunan makanan pelajar di empat SD terjadi karena gejalanya sama, yakni pusing, muntah dan berak.

“Kami sudah minta tim medis melakukan penelitian terhadap jenis makanan yang dijual di sekolah-sekolah,” ujar Danang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif