Soloraya
Sabtu, 18 Oktober 2014 - 19:30 WIB

Orang Telantar di Dinsos Wonogiri Ngamuk, Ini Ciri- Cirinya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri, Adhi Dharma (dua dari kanan) melihat kondisi pasien orang telantar yang dirawat di IGD rumah sakit setempat, Sabtu (18/10/2014). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Diduga mengamuk, orang telantar tak diketahui identitasnya yang dirawat di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri, Sabtu (18/10/2014).

Pemindahan dilakukan agar luka wanita tersebut terjaga. Informasi yang dihimpun, wanita tersebut merupakan korban kecelakaan yang terjadi di wilayah Manyaran pada 10 Oktober.

Advertisement

Korban menderita patah tulang dan dirawat di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri. Karena tak diketahui identitasnya, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri.

Perawatan di Dinsos dilakukan sejak Kamis (16/10/2014). Saat petugas Dinsos akan merawat dan memandikan pasien, terlihat bekas luka terbuka lagi.

“Akhirnya kami menelepon dokter rumah sakit agar membawa kembali pasien ke rumah sakit,” ujar petugas Dinsos yang akrab dipanggil Nur kepada dokter di rumah sakit.

Advertisement

Kabid Pelayanan Medik RSUD dr SMS Wonogiri, Adhi Dharma mewakili Direktur RSUD dr SMS Wonogiri, Setyorini menceritakan, pasien perempuan itu memiliki ciri-ciri, rambut beruban, umur sekitar 70 tahun dan kini mengenakan kaus warna hitam dan celana motif kembang.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Adhi, pasien memiliki gangguan kejiwaan dan sering mengamuk. Tim medis, ujarnya, telah memberikan perawatan dan pengobatan.

Menurutnya, setelah dirawat sekitar tujuh hari, pasien dinyatakan sudah sembuh dan dikirim ke dinsos Wonogiri.

Advertisement

Dia berharap ada sukarelawan yang merawat perempuan tersebut. Berdasar pemantauan, pasien dirawat di IGD.

Saat ditanya nama pasien tersebut menyatakan bernama Ngadiyem beralamat di Candi Lor tetapi tak disebutkan masuk wilayah mana Candi Lor tersebut. Saat didesak perawat maupun dokter, pasien tersebut diam dan memukul-mukul jidatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif