SOLOPOS.COM - (thinkstock)
Harianjogja.com, JOGJA-Berdasarkan survei yang dilakukan secara global, jumlah pasien kanker yang meninggal tiap tahun terus meningkat. Tanpa penanganan yang tepat, selama rentang waktu 22 tahun, antara 2008-2030 jumlah tersebut diprediksi dapat meningkat dua kali lipat.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Ali Gufron Mukti mengatakan survei secara global mencatat pada tahun 2008, jumlah orang yang meninggal karena kanker 6,7 miliar.
“Jika tidak ada upaya tepat yang dilakukan oleh semua pihak, diprediksikan angka ini akan meningkat menjadi 13,1 miliar pada tahun 2030,” terangnya saat menjad pembicara kunci dalam “An Update On Comprehensive Cardiovascular and Cancer Health Care Delivery Service” yang terselenggara atas kerjasama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Munster University of Germany, di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Asri Medical Center UMY, Rabu (15/10/2014).
Gufron mengatakan menekan angka pasien kanker bukan hanya fokus pemerintah nasional, tetapi juga secara internasional. Atas alasan tersebut, Wamenkes mendorong setiap pihak melakukan berbagai upaya untuk meredam angka tersebut. Misal, kata dia, mengadakan kerja sama dengan negara lain. Baik dalam penelitian, perawatan, penanganan maupun kegiatan lain.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh UMY dan Munster Univeristy Jerman terkait kerjasama dalam upaya penanganan
kanker,” terangnya.