Soloraya
Rabu, 15 Oktober 2014 - 09:45 WIB

PERTANIAN WONOGIRI : Petani Selogiri Minta Jadwal Penutupan Dam Colo Diubah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dam Colo Sukoharjo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI – Sejumlah petani di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, meminta Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk mengubah jadwal penutupan pintu air Bendungan Colo di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Desa Pule, Selogiri, Mulyadi, dan Ketua Kelompok Tani Mina Padi di Desa Kepatihan, Selogiri, Dwi Sartono, di sela-sela rapat koordinasi pertanian di Kantor Kecamatan Selogiri, Selasa (14/10/2014).

Advertisement

Menurut Mulyadi, mayoritas saluran irigasi lahan persawahan di Selogiri dipasok dari Dam Colo. “Kami akan meminta agar BBWSBS mengubah jadwal penutupan pintu air. Kalau bisa penutupan pintu air dilakukan tidak saat musim kemarau,” kata dia.

Dia menambahkan lahan persawahan di Selogiri yang mengandalkan pasokan air dari Bendungan Colo sekitar 479 hektare. Lahan persawahan itu menyebar di beberapa desa seperti Sendangijo, Nambangan, Jaten, Pule dan Kepatihan. Kala pintu air Bendungan Colo ditutup otomatis lahan persawahan tak bisa ditanami padi.

Sebagian petani, kata Mulyadi, memilih mengoptimalkan penyedotan air melalui pompa air pascapenutupan pintu air Bendung Colo.

Advertisement

Sementara itu, Dwi Sartono menuturkan penerapan zonasi tanaman perlu dilakukan terutama saat masa tanam (MT) II dan III. Misalnya, saat musim kemarau di mana pasokan air minim, para petani bisa menanam hortikultura dan sayur-sayuran.

Selain itu, perlu dilakukan pemetaan sumber air yang terdapat di wilayah Selogiri. Sehingga lahan persawahan tetap mendapat pasokan air saat musim kemarau. “Yang jelas pola tanam harus disepakati dan dilaksanakan para petani. Kalau bisa jadwal penutupan pintu air Bendungan Colo diubah,” papar dia.

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Danang Baskoro, menyatakan penutupan pintu air Bendungan Colo dilakukan secara rutin. Penutupan pintu air dilakukan untuk keperluan pemeliharaan dan perawatan bendungan. Pihaknya juga telah menyosialisasikan penutupan pintu air bendungan kepada para petani berkali-kali.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif