Soloraya
Jumat, 19 September 2014 - 09:30 WIB

PEMBUNUHAN KARANGANYAR : Ini SMS Tutik ABG Jatiyoso Sebelum Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tutik, ABG Jatiyoso yang tewas dianiaya mantan pacarnya. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR–Tutik, 16, ABG warga Wukisawit, Jatiyoso, Karanganyar, Rabu (17/9/2014) tewas dianiaya oleh mantan pacarnya bernama Agus Setyawan alias Tyan, warga Koripan RT 001 RW 013 warga Matesih, Karanganyar.

Tyan yang sehari-hari mantan bekerja sebagai tukang batu itu merupakan mantan pacar Tutik yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kediaman Dwi Riyanto, Jumapolo. Tyan dan Tutik baru lima hari putus sebelum peristiwa penganiayaan itu.

Advertisement

Setelah putus dengan Tyan, Tutik mempunyai kekasih baru bernama Ari Wibowo. Tutik ditemukan kritis pada Rabu dini hari, sebelumnya pada Selasa (16/9/2014) sore pukul 16.00 WIB Tutik dijemput Tyan. Kepada majikan Tutik, Tyan meminta izin mengajak Tutik ke Jatiyoso karena ada acara keluarga.

Diketahui, Tyan dan Tutik sempat perhi ke Kemuning yang merupakan kawasan perkebunan teh.

“Sebelum meninggal, Tutik sebenarnya sudah mengirim pesan singkat [SMS] ke pacar barunya [Ari Wibowo] kalau dia ingin dijemput karena mengalami ketakutan. Informasinya, Tutik mengirim SMS itu saat dirinya berada di Kemuning bersama Tyan [sebelum meninggal]. Sekali lagi, ini semakin menguatkan kalau motif pembunuhan itu adalah percintaan,” kata Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana, kepada wartawan, Kamis (18/9/2014).

Advertisement

Tak berapa lama ketika Tutik ditemukan warga Gemantar, Tyan ditemukan mengakhiri hidupnya di rumahnya di Matesih. (Baca: Kisah Cinta Ungkap Kematian Tutik)

Lantaran nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri itulah, polisi menemui jalan buntu mengusut kasus yang menggemparkan warga di 4J (Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso dan Jatipuro) tersebut.

Polisi berjanji tetap melakukan pengembangan kendati bakal mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) dalam kasus ini.

Advertisement

“Kalau kami menemukan orang yang diduga terkait dalam pembunuhan itu [selain Tyan], tentunya akan kami proses. Masalahnya, selain Tyan tak ada yang dicurigai lagi. Kami juga mengkaji cairan apa yang digunakan Tyan selama bunuh diri itu,” katanya.

Melihat deretan informasi yang dikumpulkan kepolisian itu, aparat kepolisian akhirnya menyimpulkan bahwa Tutik meninggal karena mengalami pendaharan hebat di kepala bagian belakang.

Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi RS dr. Moewardi Solo. Di samping itu, kepolisian menyimpulkan dugaan pembunuhan yang dilakukan Tyan bukan termasuk pembunuhan berencana. Pasalnya, Tutik tak langsung meninggal dunia di Jumantono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif