Solopos.com, KARANGANYAR–Tutik, 16, ABG warga Wukirsari, Sawit, Jatiyoso, Karanganyar dianiaya pacar sendiri. Saat ditemukan warga, Tutik masih bernyawa, namun dia akhirnya tak terselamatkan meski sempat dilarikan ke 2 rumah sakit.
Kasus pembunuhan sadis itu kali pertama diketahui warga Gemantar, Jumantono, Karanganyar, Sugiyo. Saat ditemukan kondisi Tutik sudah berlumuran darah. (Baca Juga: Kisah Sugiyo Temukan Tutik)
Sugiyo melaporkan hal tersebut ke pamong desa hingga akhirnya Kepala Desa (Kades) Gemantar, Sumarno memberitahukan kasus tersebut ke Polsek Jumantono. (Baca: Ini Kondisi Tutik Saat Ditemukan)
Tak menunggu lama, jajaran Polsek Jumantono mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Korban yang masih ABG tersebut akhirnya dilarikan ke Puskesmas Jumantono dan RSUD Karanganyar.
Selanjutnya, RSUD Karanganyar merujuk ke RS Dr. Moewardi Solo. ABG yang bekerja sebagai PRT itu dipastikan meninggal dunia dunia di RS Dr. Moewardi.
Tim medis RS langsung melakukan autopsi guna melacak penyebab kematian Tutik.
“Kasus itu sudah kami laporkan ke Polres Karanganyar. Tadi [kemarin], Satreskrim juga sudah mendatangi lokasi. Selanjutnya, silakan hubungi Polres saja. Yang jelas, memang bagian rahang korban itu berlumuran darah,” kata Kapolsek Jumantono, AKP Suparmin.
Dalam sekejap, kabar temuan korban penganiayaan itu terdengar oleh warga Sawit, Jatiyoso. Selanjutnya, Kades Sawit, Tarmo menjalin komunikasi dengan Kades Gemantar, Sumarno.
Pasalnya, salah seorang warga di Sawit sedang kebingungan mencari seorang ABG.
Dari komunikasi itu diketahui, remaha ABG yang meninggal di Gemantar adalah Tutik, 16.