News
Minggu, 24 Agustus 2014 - 03:15 WIB

LEBARAN 2014 : Wow, PT KAI Raup Rp361,9 M saat Musim Mudik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Layanan Angkut Motor Gratis PT KAI dan Kemenhub. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) meraup pendapatan selama musim mudik Lebaran 2014 senilai Rp361,9 miliar atau meningkat 16% dari periode yang sama tahun 2013 lalu Rp311,5 miliar.

Vice President Head of Corporate Communication PT KAI, Makmur Syaheran, mengatakan pada musim mudik Lebaran tahun ini terjadi peningkatan volume penumpang yang signifikan. Terhitung sejak H-10 hingga H+12 Lebaran tahun ini sekitar 5.558.867 penumpang atau meningkat 17% dari volume penumpang pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4.756.937 penumpang.

Advertisement

Peningkatan volume penumpang itu membuat pendapatan KAI ikut terkerek menjadi Rp361,9 miliar atau naik 16% dari pendapatan periode yang sama tahun lalu. “Selain itu, kapasitas angkutan PT KAI selama angkutan Lebaran 2014 ini juga lebih besar 12% dari tahun lalu,” ujarnya, Kamis (21/8/2014).

Pada musim mudik tahun ini, KAI menyediakan 293 rangkai kereta reguler, 18 kereta tambahan komersial, serta 16 kereta ekonomi subsidi (PSO), dan 416 unit lokomotif, meliputi lokomotif dinas sebanyak 368 unit dan cadangan 48 unit, sedangkan aspek prasarana pengecekan jalur KAI menambah personel juru periksa jalan (JPJ) untuk.

Pada musim mudik tahun ini, KAI bersama Kementerian Perhubungan juga menyelenggarakan program angkutan mudik motor gratis dari dan menuju beberapa kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah. Angkutan mudik gratis pemudik sepeda motor juga diselenggarakan antara KAI dan Pemprov Jawa Timur.

Advertisement

Angkutan mudik gratis itu bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya. Total keseluruhan motor terangkut pada musim mudik ini mencapai sekitar 4.500 unit kendaraan roda dua. Dia mengatakan musim mudik menggunakan kereta api tahun ini juga tidak mengalami kecelakaan sama sekali atau zero accident, kendati masih ada beberapa perjalanan yang masih mengalami keterlambatan keberangkatan atau kedatangan kereta.

Di sisi lain KAI juga mengeluarkan kebijakan pembelian tiket kereta H-90 dan kanal eksternal untuk mengurangi antrean pembelian tiket di stasiun. Pihaknya juga menambah fasilitas mesin cetak tiket mandiri (CTM) di beberapa stasiun.

Kendati demikian, ada beberapa catatan di antaranya adalah kasus percaloan. Hal itu terbukti dengan terdapatnya 24 KTP palsu di Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Gombong dan 18 KTP palsu di Stasiun Pasar Senen.

Advertisement

Manajer Humas Daerah Operasi V/Purwokerto, Surono, mengatakan 24 KTP yang terjadi Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Gombong diduga sebagai KTP palsu yang melibatkan dua agen perjalanan. “Kami coret agen itu dan mengadukannya ke polisi, dan perorangan kami hanguskan itu,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif