Soloraya
Rabu, 20 Agustus 2014 - 16:15 WIB

PENCEMARAN MERKURI : Bengawan Solo Terancam Limbah Merkuri dari Tambang Emas Selogiri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang emas tradisional (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI – Pencemaran merkuri dari penambangan rakyat emas di wilayah Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, mengancam Sungai Bengawan Solo.

Kondisi ini diantisipasi dengan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di beberapa titik lokasi di sepanjang sungai di wilayah tersebut.

Advertisement

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (LH) Wonogiri, Sri Wahyu Widayatto, mengatakan bentuk merkuri sangat lembut sehingga bisa tercampur dalam air tanah yang mengalir ke sungai. Imbasnya, pencemaran merkuri mengalir di sungai di wilayah Selogiri.

“Memang tak ada aliran sungai di Selogiri yang mengarah langsung ke Sungai Bengawan Solo. Namun, apabila terjadi hujan lebat berturut-turut selama beberapa hari, mungkin saja aliran sungai yang tercemar merkuri di Selogiri sampai di Sungai Bengawan Solo,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (20/8/2014).

Artinya, dampak pencemaran merkuri terhadap lingkungan hidup bakal meluas. Pencemaran merkuri yang terkandung dalam emas dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan sistem saraf.

Advertisement

Untuk mengantisipasi pencemaran merkuri, sedikitnya 10 IPAL dibangun di sepanjang sungai di wilayah Selogiri. “Ada 10 IPAL yang sudah dibangun khusus di wilayah Selogiri. Kami tak mau merkuri dari penambangan rakyat emas mencemari wilayah lainnya termasuk Sungai Bengawan Solo,” papar dia.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, menyatakan lokasi pertambangan tradisional emas tersebar di beberapa desa seperti Desa Jendi dan Keloran.

“Kami akan menyosialisasikan dampak lingkungan hidup yang disebabkan pertambangan rakyat emas di berbagai pertemuan,” kata Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif