Soloraya
Minggu, 27 Juli 2014 - 15:00 WIB

LEBARAN 2014 : Masyarakat Wonogiri Serbu Pusat Perbelanjaan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pembeli menyerbu Pasar Kota Wonogiri pada H-1 Lebaran atau Minggu (27/7/2014). Mereka membeli berbagai keperluan untuk merayakan hari Lebaran.(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Solopos.com, WONOGIRI–Masyarakat Kabupaten Wonogiri menyerbu pusat-pusat perbelanjaan pada H-1 Lebaran atau Minggu (27/7/2014). Mereka menyambangi pusat perbelanjaan untuk membeli berbagai kerperlukan untuk merayakan Hari Lebaran.

Pantauan solopos.com, Minggu, keramaian pembeli terjadi di Pasar Kota Wonogiri sejak pagi. Hampir seluruh barang yang dijual di pasar itu ramai oleh pembeli. Pembeli yang datang dari berbagai penjuru kabupaten itu membeli bahan makanan, pakaian, buah-buahan hingga kembang yang dijual pedagang setempat.

Advertisement

Selain di pasar, masyarakat juga memadati pusat perbelanjaan seperti Toko Luwes dan Toko Baru tak jauh dari lokasi pasar. Kendaraan yang terparkir di sisi jalan sempat membuat arus kendaraan tersendat.

Tak hanya di kota, aktivitas masyarakat menyerbu pusat perbelanjaan juga terjadi di berbagai kota kecamatan. Pantauan solopos.com, keramaian pembeli itu terjadi di sekitar Pasar Pracimantoro, Pasar Eromoko dan Pasar Wuryantoro, Minggu.

Advertisement

Tak hanya di kota, aktivitas masyarakat menyerbu pusat perbelanjaan juga terjadi di berbagai kota kecamatan. Pantauan solopos.com, keramaian pembeli itu terjadi di sekitar Pasar Pracimantoro, Pasar Eromoko dan Pasar Wuryantoro, Minggu.

Salah satu pembeli, Yani, 28, saat ditemui solopos.com seusai berbelanja di Pasar Kota Wonogiri, Minggu siang, mengatakan ia khusus datang ke pasar itu untuk membeli berbagai kebutuhan seperti ikan, daging sapi, daging ayam, bumbu dapur dan lain sebagainya. Menurutnya, semua barang yang ia beli akan digunakan untuk keperluan keluarga dan tradisi kondangan Lebaran yang masih lestari di desanya.

“Kondangan itu menyiapkan makanan, lalu berkumpul bersama dengan beberapa orang di sekitar. Kemarin sebenarnya saya sudah belanja kemari. Karena sudah habis, hari ini belanja lagi. Pasalnya, kalau di desa saya juga ada kondangan malam 29 [Ramadan] dan malam 21 [Ramadan],” terang perempuan yang tinggal di Dusun Randubang, Desa Pare, Kecamatan Selogiri itu.

Advertisement

Salah seorang pedagang sayuran dan bumbu di Pasar Kota Wonogiri, Purwitono, 47, mengaku kebanyakan pembeli datang untuk berbelanja barang-barang kering seperti mihun, gula pasir untuk stok selama Lebaran. Pasalnya, pada hari H dan H+1 Lebaran, kemungkinan besar pedagang turut libur berjualan.

“Harga barang dagangan tahun ini tak terlalu naik dari harga normal. Misalnya telur kami jual Rp18.000 per kg. Pada hari biasa harganya Rp16.000-Rp17.000 per kg. Harga cabai juga enggak naik,” terang dia ketika ditemui solopos.com, Minggu.

Omzet Naik

Advertisement

Purwitono mengaku terjadi kenaikan omzet penjualan sejak tiga hari sebelumnya. Kenaikan omzet itu mencapai 80-100 persen dibanding omzet pada hari-hari biasa.

“Ya kalau biasanya dapat Rp1.000, ini bisa dapat Rp2.000,” kata dia.

Melihat lonjakan pembeli jelang hari Lebaran, ia dan istrinya sepakat menutup lapak lebih akhir. Jika biasanya mereka buka pukul 03.30 WIB dan tutup pukul 14.00 WIB, selama tiga hari terakhir mereka tutup sekitar pukul 15.30 WIB.

Advertisement

“Saya rencananya libur dua hari selama Lebaran. Setelah itu buka lagi,” terang lelaki yang tinggal di Wonogiri kota itu.

Seorang penjual buah-buahan di pasar itu, Ny. Supriyanto, 40, saat dijumpai Espos, Minggu, membenarkan terjadinya kenaikan omzet jelang Lebaran. Bahkan, para pembeli menurutnya mulai ramai sejak pertengahan Bulan Puasa.

“Buah-buahan yang dibeli merata, seperti jeruk. Kebanyakan membeli dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan. Pas Lebaran saya mudik ke tempat suami di Demak lalu buka pada Kamis (31/7),” urainya.

Sementara itu, salah satu penjual pakaian, Sri Utami, 57, mengaku meskipun terjadi kenaikan omzet jelang Lebaran, tetapi hasil yang ia peroleh jauh lebih sedikit dibanding masa Lebaran tahun lalu. Ia mengatakan tak tahu penyebab berkurangnya pembeli itu.

“Kalau omzetnya naik dibanding hari biasa. Hla wong kalau hari biasa kadang cuma nol. Kenaikan omzet terjadi sepekan terakhir. Saya hanya libur sehari, lalu buka lagi [H+1 atau Selasa (29/7)],” ungkap dia kepada Espos, Minggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif