Soloraya
Senin, 21 Juli 2014 - 10:28 WIB

MUDIK LEBARAN 2014 : Jembatan Comal Ambles, Bus Wonogiri Telat 37 Jam

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemudik turun dari bus Agra Mas Jurusan Jakarta-Wonogiri di Terminal Induk Giri Adipura Wonogiri, Minggu (20/7/2014). Mereka terlambat datang ke kampung halaman lantaran bus terjebak kemacetan panjang pascaamblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang. (JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, WONOGIRI–Puluhan pemudik asal Wonogiri terlambat datang ke kampung halaman hingga berjam-jam pascaamblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang pada Jumat (18/7/2014) dini hari WIB. Bus yang mereka tumpangi terjebak kemacetan panjang di sekitar lokasi kejadian.

Pantauan solopos.com, Minggu (20/7/2014) menyebutkan para pemudik dari DKI Jakarta dan sekitarnya mulai berdatangan di Terminal Induk Giri Adipura menjelang Lebaran. Bus yang mereka tumpangi terlambat datang lantaran terjebak kemacetan di sekitar lokasi amblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang.

Advertisement

Para pemudik berangkat dari Terminal Pulogadung dan Kampung Rambutan pada Sabtu (19/7/2014) sekitar pukul 13.00 WIB. Semestinya, mereka tiba di Wonogiri pada Minggu dini hari WIB. Namun, para pemudik tersebut baru tiba di Kota Gaplek sekitar pukul 10.00 WIB.

Seorang pemudik asal Kecamatan Eromoko, Sutiyo, mengatakan dia bersama istrinya berangkat dari Terminal Pulogadung, Jakarta menuju Wonogiri. Perjalanan dari Jakarta hingga memasuki wilayah pantai utara (Pantura) cukup lancar. Namun, setelah memasuki wilayah Pemalang terjadi kemacetan panjang. Alhasil, bus terjebak kemacetan selama berjam-jam. “Dari Jakarta hingga Panturan masih lancar, jalanan juga cukup sepi lantaran belum banyak yang mudik. Tapi memasuki wilayah Pemalang bus sudah tak bisa bergerak, macet total,” katanya saat ditemui wartawan.

Kala itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi amblesnya Jembatan Comal macet total. Puluhan bus dan truk tak bisa bergerak dan hanya berjalan pelan-pelan. Kemacetan sedikit terurai setelah petugas mengalihkan arus lalu lintas ke beberapa jalur alternatif.

Advertisement

Imbasnya, para pemudik terlambat tiba di kampung halaman selama berjam-jam. Mereka harus rela berada di dalam bus saat terjadi kemacetan panjang. “Kalau lewat jalur Pantura memang lebih cepat dibanding jalur selatan. Namun sekarang sama saja karena terjadi kemacetan di Jembatan Comal,” ujar dia.

Di sisi lain, Ketua DPC Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto, menyatakan kemacetan arus lalu lintas di sekitar Jembatan Comal mengakibatkan bus terlambat datang hingga 37 jam. Kondisi ini otomatis merugikan para pengusaha perusahaan otobus (PO) maupun kru bus. Mereka harus mengeluarkan uang tambahan untuk biaya operasional.

Pihaknya meminta agar instansi terkait segera memerbaiki Jembatan Comal agar dapat dilewati kembali. “Bayangkan saja, waktu tempuh Jakarta-Wonogiri maksimal 14 jam. Pascaamblesnya Jembatan Comal, bus terlambat datang hingga 52 jam. Ini jelas-jelas merugikan pengusaha bus,” pungkas Edi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif