Soloraya
Selasa, 15 Juli 2014 - 07:13 WIB

FLU BURUNG WONOGIRI : 26 Ayam di Slogohimo Positif AI

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 26 ekor ayam kampung di Dusun Mojoduwur, Desa Klunggen, Kecamatan Slogohimo mati mendadak pada Senin (7/7/2014) lalu. Kematian ayam ekor tersebut akibat positif tertular virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.

Informasi yang dihimpun Espos, Senin (14/7) menyebutkan kematian ayam kampung milik warga terjadi di RT 002/RW 006, Dusun Mojoduwur, Desa Klunggen, Kecamatan Slogohimo. Ayam kampung tersebut milik Proyono sebanyak 20 ekor, Dwi empat ekor dan Yanti dua ekor.

Advertisement

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, mengatakan petugas langsung mendatangi lokasi ayam kampung mati mendadak untuk mencegah penularan virus AI terhadap unggas lainnya maupun manusia. Petugas langsung mengambil sampel unggas yang mati mendadak untuk dilakukan rapid test.

“Hasil rapid test positif tertular penyakit flu burung. Kasus flu burung ini merupakan kasus ke-17 sejak Januari hingga sekarang,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya.

Sementara puluhan ayam kampung yang mati mendadak tersebut langsung dibakar untuk mencegah penularan virus flu burung terhadap unggas lainnya. Petugas juga langsung menyemprot obat disinfektan di setiap kandang unggas milik warga. Langkah ini dilakukan untuk mematikan virus flu burung di dalam kandang unggas.

Advertisement

Disinfektan
Saat penyemprotan disinfektan, pihaknya sekaligus menyosialisasikan gejala-gejala unggas yang terserang virus flu burung. “Kami meminta agar masyarakat berperan aktif dengan segera melaporkan ke perangkat desa bila mengetahui ada unggas yang mati mendadak,” jelasnya.

Lebih jauh, Rully membeberkan pascakematian Ridho N.A yang positif terjangkit penyakit flu burung, Disnakperla memerketat keluar masuk unggas dari dan keluar Wonogiri. Unggas yang hendak masuk Bandara Adi Soemarmo, Solo wajib dilakukan rapid test.

Hingga sekarang, Wonogiri masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) flu burung selama tiga bulan mulai Mei hingga akhir Juli. Imbas lainnya, permintaan kebutuhan unggas di Wonogiri merosot tajam dibanding hari biasa. “Saat ini, 25 kecamatan di Wonogiri endemis flu burung. Apalagi ada kasus kematian manusia lantaran positif tertular penyakit flu burung.”

Advertisement

Di sisi lain, seorang warga Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Sutarno, meminta agar instansi terkait menggiatkan penyuluhan tentang penanggulangan penyakit flu burung terhadap masyarakat. Sebab, masyarakat di pedesaan kurang memahami bahaya penyakit flu burung secara jelas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif