Soloraya
Senin, 14 Juli 2014 - 21:51 WIB

DAGING GLONGGONGAN : Jelang Lebaran 2014, Daging Glonggongan Beredar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia daging glonggongan menjelang Lebaran. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI – Daging tak layak konsumsi diduga beredar di beberapa pasar tradisional Kabupaten Wonogiri menjelang Lebaran 2014. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri bakal melakukan inspeksi mendadak (sidak) daging sapi glonggongan tersebut.

Kabid Kesehatan Hewan Disnakperla Wonogiri Surip Surono mengatakan pihaknya mendapat informasi terkait beredarnya daging sapi glonggongan di beberapa pasar tradisional. Karena itu, pihaknya akan melakukan sidak daging sapi glonggongan menjelang Lebaran 2014.

Advertisement

“Memang ada informasi seperti itu [daging sapi glonggongan], makanya kami akan melakukan sidak ke beberapa pasar,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (14/7/2014).

Sidak akan difokuskan di empat wilayah Kota Gaplek, yakni Wonogiri, Jatisrono, Purwantoro dan Baturetno. Pihaknya juga akan melibatkan instansi lintas sektoral seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri.

Biasanya, para pedagang sapi memanfaatkan momentum Lebaran untuk menjual daging glonggongan. Padahal, daging glonggongan tersebut dilarang diperjualbelikan lantaran tak termasuk dalam kriteria aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

Advertisement

“Nanti yang melakukan sidak tim gabungan ke beberapa pasar tradisional. Fokusnya daging tak layak konsumsi di pasaran,” papar dia.

Biasanya, para pedagang yang berbuat curang tak akan menggantung daging sapi. Daging sapi itu akan diletakkan bersama daging lainnya untuk menghindari kecurigaan konsumen.

Beredarnya daging glonggongan tersebut dapat merugikan konsumen. Sebab, berat daging bakal menyusut beberapa kilogram setelah direbus dengan air panas. Tak hanya itu, daging glonggongan cepat membusuk dibanding daging sapi normal.

Advertisement

“Berat daging akan menurun sehingga merugikan konsumen. Hal ini harus diwaspadai masyarakat saat membeli daging sapi di pasaran,” terang dia.

Di sisi lain, seorang warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Suprihatin, menuturkan instansi terkait harus menyiagakan petugas kesehatan hewan di beberapa pasar tradisional menjelang perayaan Lebaran 2014. Petugas tersebut wajib mengawasi daging sapi yang dijual para pedagang sehingga para pedagang tak berani berbuat curang menjual daging glonggongan kepada konsumen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif