Soloraya
Rabu, 2 Juli 2014 - 16:12 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Jelang Puasa, Harga Sayur di Karanganyar Naik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di pasar darurat Pasar Ir. Soekarno, Kasemi, 65, menata barang dagangannya, Rabu (4/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Solopos.com, KARANGANYAR—Sejumlah pedagang di Pasar Jungke, Karanganyar mengeluhkan makin tingginya harga sayur mayur memasuki pekan pertama bulan ramadhan. Meskipun pasokan mencukupi, harga sayur diprediksi terus merangkak naik. Kenaikan berkisar antara Rp1.000 hingga Rp4.000.

Salah seorang pedagang sayur, Sonem, 55, mengatakan kenaikan paling signifikan terjadi pada kembang kol yang menyentuh Rp12.000 per kilogramnya, dari harga hari biasa Rp8.000. “Pasokan sayur kami dapat dari Tawangmangu. Harga naik mulai dari tingkat petani, karena itu kami juga terpaksa menaikkan harga,” terang dia kepada solopos.com, Rabu (2/7/2014).

Advertisement

Selain kembang kol, wortel juga mengalami kenaikan Rp1.000 dari harga semula Rp5.000 per kilogram. Brokoli naik menjadi Rp15.000 dari Rp12.000. Sonem menambahkan meski harga naik, pasokan sayur dari petani tetap aman.

Pedagang sayur lain, Tanti, 25, mengatakan kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah dan bawang putih. Bawang putih di pasaran dijual Rp15.000 per kilogram, sementara bawang merah Rp18.000 hingga Rp20.000. “Kenaikan berkisar Rp2000 untuk bawang,” ujarnya. Tanti mengurai meski mayoritas sayur naik, kenaikan tidak menyentuh harga cabe.

“Harga cabai malah anjlok Rp2000an. Cabai merah keriting per kilogramnya antara Rp6.000 hingga Rp8.000. Harga berbeda setiap harinya,” jelas Tanti. Harga cabe hijau Rp8.000 per kilogram, sementara cabai rawit merah Rp12.000.

Advertisement

Pedagang lain, Yatmi, 53, mengatakan pekan pertama bulan ramadhan jumlah pembeli di pasar mengalami penurunan. Ia memprediksi penambahan jumlah pembeli bakal terjadi menjelang lebaran. “Pekan pertama bulan puasa pembelinya menurun dibanding hari biasa, kemungkinan nanti bertambah kalau mendekati lebaran,” ungkapnya, sambil mengimbuhkan ketidakstabilan harga saat bulan puasa menjadi hal yang lumrah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif