Soloraya
Sabtu, 21 Juni 2014 - 07:00 WIB

ANTISIPASI KEKERINGAN : Dropping Air Bersih Butuh Rp8 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dropping Air Bersih (JIBI/dok)

Solopos.com, WONOGIRI–Pengiriman bantuan air bersih atau dropping air bersih ke lokasi bencana kekeringan membutuhkan anggaran senilai kurang lebih Rp8 miliar. Instansi terkait memilih mengoptimalkan pipanisasi dari sumber mata air ke permukiman penduduk.

Sebagai ilustrasi, bencana kekeringan yang melanda wilayah Wonogiri bagian selatan pada 2013 lalu. Kala itu, sedikitnya 77.000 jiwa kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau. Sementara jumlah kebutuhan air bersih untuk korban bencana kekeringan sebanyak 185.944.800 liter.

Advertisement

Jumlah itu didapat dengan asumsi setiap penduduk membutuhkan sebanyak 20 liter/hari selama empat bulan. Sedangkan, tangki air bersih yang disiapkan sebanyak 46.000 unit. Satu tangki air bersih berisi 4.000 liter.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Sundoro, mengatakan terdapat delapan kecamatan yang rawan bencana kekeringan selama musim kemarau. Kedelapan kecamatan tersebut yakni Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko, Manyaran, Nguntoronadi dan Batuwarno.

“Diperkirakan jumlah kebutuhan air bersih dan korban bencana kekeringan tak jauh beda dengan data 2013 lalu. Untungnya, masih turun hujan pada dua hari terakhir,” katanya saat ditemui

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif