Soloraya
Minggu, 15 Juni 2014 - 20:20 WIB

CFD SOLO : Car Free Day Tegang, Polisi Mediasi JAT dan LUIS

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) membubarkan konser musik yang digelar Slankers Club Solo (SCS) di arena Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/2014). Pembubaran paksa tersebut berbuntut kericuhan yang mengakibatkan beberapa orang terluka. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Gelaran Car Free Day (CFD) Kota Solo di Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/29014) pagi, dinodai ketegangan akibat bentrok fisik yang dipicu pembubaran acara Slankers Club Solo (SCS) oleh Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Polisi tidak mengambil tindakan tegas terhadap kelompok yang menebar ketegangan di ruang publik itu, melainkan menggelar mediasi di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah.

Seperti diberitakan Solopos.com, JAT dan LUIS, Minggu pagi menggelar arak-arakan di arena CFD dengan alasan menyambut datangnya bulan ramadan 2014. Sesampai depan selter Batik Solo Trans (BST) Sriwedari Jl.Slamet Riyadi, mereka lalu membubarkan pertunjukan musik yang digelar SCS.

Advertisement

Solopos.com yang saat itu berada di lokasi kejadian menyaksikan seratusan anggota JAT dan LUIS yang menggelar long march membagikan selebaran berisi maklumat menjelang Ramadan 2014. Setibanya mereka di lokasi pertunjukan musik yang digelar SCS, mereka sontak meminta penyelenggara pertunjukan itu menghentikan aktivitas.

Puluhan penonton yang menyemut di sekitar lokasi lantas membubarkan diri dan menepi ke pinggir jalan. Maklum saja, peserta long march yang membawa bambu sebagai tiang bendera sempat memukul properti band.

Anggota SCS, Khalilurahman, 22, kepada wartawan menceritakan seusai meminta pertunjukan itu dihentikan, salah seorang peserta long march meludah ke arah penonton, yang merupakan adiknya. “Kami diminta untuk menghentikan musik, kami langsung berhenti. Tapi malah mereka meludah ke adik saya. Saya bertanya, kenapa adik saya diludahi. Saya tidak mendapat jawaban, tapi malah dipukuli,” tutur Khalilurahman yang masih berdarah pada bagian mulut kala memberikan kesaksian.

Advertisement

Khalilurahman juga mengatakan pertunjukan musik digelar untuk menyambut Piala Dunia 2014. Ia mengurai pertunjukan sudah mendapatkan izin resmi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. “SCS menggelar acara di CFD sudah kali ke sekian. Selama ini juga tidak pernah ada masalah,” terangnya.

Menanggapi insiden yang membuat tegang warga di ruang publik itu, polisi tidak memproses hukum seorang pun pelaku. Polisi memilih menggelar mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah.

Kasat Intel Polresta Solo, Kompol M. Fahrudin seusai mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS itu kepada wartawan menjelaskan penanggung jawab long march, Mohammad Sholeh Ibrahim, belum bisa dimintai keterangan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif