Lifestyle
Jumat, 6 Juni 2014 - 05:40 WIB

INFO MEDIS : Jaga Daya Tahan Tubuh Cegah Herpes Zoster

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi herpes zoster yang dipicu virus varicella zoster (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO — Kendati masyarakat Jawa akrab dengan radang kulit disertai rasa nyeri, pegal, dan panas yang biasa mereka sebut sebagai penyakit dompo, penyakit ini tak boleh diremehkan. Jika serangan virus varicella zoster itu dibiarkan, penyakit itu bisa saja merusak saraf secara permanen.

Reaktivasi varicella zoster—penyebab herpes zoster—pada tubuh manusia biasanya disebabkan kondisi tubuh yang lemah. Sama halnya dengan sakit flu, hampir semua tubuh manusia terdapat virus penyebab sakit flu yang dalam keadaan tak aktif. Suatu ketika, jika kondisi tubuh melemah, virus penyebab influenza bakal kambuh, ditandai dengan timbulnya ingus pada hidung.

Advertisement

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Solo, Endra Yustin saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (20/5/2014), mengatakan salah satu cara paling ampuh untuk  mencegah penyakit akibat reaktivasi virus ialah menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Ketika kondisi tubuh seseorang dalam keadaan sehat, virus dorman dalam tubuh susah untuk aktif kembali. Sebaliknya, jika tubuh dalam keadaan lemah akan mudah terserang penyakit dan menghidupkan virus-virus dorman dalam tubuh.

Dokter spesialis saraf atau neuro dari Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, dr. Ani Rusnani Fibriani, Sp.S., menekankan betapa pentingnya menjaga daya tahan tubuh bagi kesehatan. Sementara tindak penanganan yang harus diterapkan bagi mereka yang sudah telanjur kena virus ini ialah dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh, istirahat total, mengonsumsi buah dan sayur serta vitamin-vitamin dengan dosis tinggi.

Advertisement

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Kelompok Studi Nyeri dalam Konsesus Nasional 1 yang hasilnya dimuat dalam buku berjudul Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik (terbit 2011), menyatakan tindakan preventif atau pencegahan terjadinya herpes zoster bisa dilakukan sejak dini. Caranya dengan pemberian vaksin VZV pada seseorang dengan usia lebih dari 60 tahun.

Vaksin ini berfungsi meningkatkan spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut. Terutama ditujukan pada pasien-pasien seropositif usia lanjut.

Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen seluler virus yang berperan sebagai antigen. Berdasarkan penelitian telah terbukti bahwa virus yang dilemahkan dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia maupun penderita imunokompetmen serta imunosupresi.

Advertisement

Sedangkan terapi nyeri herpes zoster fase akut yang direkomendasikan oleh National Guideline Clearinghouse pada 2007 dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu terapi analgetik berupa pemberian parasetamol, NSAIDs, dan tramadol. Terapi kedua ialah antidepresan trisiklik dimulai dua hari setelah mengalami sakit hingga hari ke-90, serta  terapi ketiga berupa antiviral oral dimulai pada jam ke-72 dengan berbagai obat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif