Jogja
Selasa, 3 Juni 2014 - 06:58 WIB

KEKERASAN SLEMAN : Miskomunikasi Akibatkan Kekerasan Antar Umat Beragama

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Harianjogja.com, SLEMAN-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman menilai miskomunikasi antar umat beragama berujung pada kekerasan antar umat beragama dan pelanggaran hukum.

Ketua FKUB Sleman, Suwarso mengatakan kasus kekerasan yang terjadi di Tanjungsari, Ngaglik dan Pangukan, Sleman bukanlah konflik antar umat beragama.

Advertisement

“Keduanya adalah masalah miskomunikasi yang berdampak terjadinya pelanggaran hukum,” kata Ketua FKUB Sleman, Suwarso, Senin (2/6/2014).

Suwarso menyampaikan FKUB Sleman akan mengadakan program rehabilitasi sosial. Pihaknya akan mendekati korban dan pelaku kekerasan di Tanjungsari pada Kamis (28/5/2014). Dia juga mendukung proses hukum yang tegas dan tuntas oleh aparat keamanan. Namun, ia berpesan agar setiap kelompok keagamaan meredam suasana dan melakukan pembinaan terhadap ormas-ormas keagamaan.

Mengenai kasus di Pangukan, Sleman, Minggu (1/6/2014), FKUB Sleman melihat bentuk pelanggaran hukum, baik pelepasan segel bangunan maupun tindakan perusakan bangunan merupakan ranah aparat penegak hukum.

Advertisement

“Namun kami akan berusaha mendengarkan lagi aspirasi dari pihak-pihak terkait,” ujar Suwarso.

FKUB Sleman juga merekomendasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memfasilitasi dialog mengenai solusi masalah tempat ibadah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif