Soloraya
Kamis, 22 Mei 2014 - 07:15 WIB

PAMERAN PENDIDIKAN WONOGIRI : Jajal Mobil Listrik, Bupati Jadi Sopir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto (tengah) memeriksa mesin mobil listrik buatan siswa SMKN 2 Wonogiri diamati oleh Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, Rabu (21/5/2014) sebelum membuka pameran Vokasi dan Potensi Pendidikan di halaman SMKN 2 Wonogiri. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Selama empat hari ke depan, masyarakat bisa menyaksikan produk dan potensi pendidikan Wonogiri di halaman SMKN 2 Wonogiri. Aneka produk seperti, mobil, robot maupun mesin traktor dan alat pencacah jagung dipamerkan di ajang Pameran Produk dan Potensi Pendidikan Wonogiri 2014.

Pameran dibuka Bupati Wonogiri, Danara Rahmanto, Rabu (21/5/2014) dan berakhir Sabtu (24/5/2014). Kepala Dinas Pendidikan (disdik) Wonogiri, Siswanto, menjelaskan, pameran bertujuan meningkatkan semangat siswa dalam mengembangkan potensi.

Advertisement

“Pameran diikuti oleh pengelola SMK, UPT Disdik di 25 kecamatan dan disdik Wonogiri. Pameran berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga jam 22.00 WIB. Setiap malam digelar panggung hiburan.’

Pada kesempatan itu, Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto menjadi sopir Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani dan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha pada acara itu. Putra kelahiran Wonogiri 49 tahun lalu, langsung menuju mobil warna putih yang dipamerkan di stan pameran. “Ini mobil jens apa?” tanya Bupati dan dijawab mobil listrik.

Mendapat jawaban itu, Bupati segera memeriksa mesin mobil dan mencobanya. Bupati menjadi sopir Kapolres dan Ketua DPRD Wonogiri menuju lokasi pameran. Sambil mengemudi, ketiga petinggi Wonogiri ini mengacungkan jari jempolnya. Di hadapan tamu undangan, Bupati mengapresiasi pameran bidang pendidikan.

Advertisement

“Kami berharap, siswa SMK menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Misalkan, traktor pertanian. Penduduk Wonogiri sejumlah 1,1 juta dan 730.000 orang bekerja di sektor pertanian. Realitas itu meski ditangkap pengelola SMK, apakah dibuatkan traktor atau bibit tanaman yang Indonesia bukan negara lain.”

Bupati meminta, ke depan muncul produk tanaman asli Wonogiri. “Jangan ada lagi, jambu bangkok, benih padi Thailand dan sebagainya. Semua produk yang unggul itu asli Wonogiri.”

Kepala SMKN 2 Wonogiri, Dikin, menjelaskan, mobil listrik rakitan siswanya belum sempurna. “Pembuatan bodi dan pengecatan baru dilakukan sepekan terakhir. Jadi pintu mobil belum ada.”

Advertisement

Dikin mengatakan, pihaknya siap menerima pesanan pembuatan mobil listrik yang dibanderal senilai Rp80 juta/unit tersebut. Menurutnya, selain membuat mobil listrik, siswa SMKN 2 Wonogiri telah membuat aneka jenis mobil seperti SUV yang dijual dengan harga Rp180 juta/unit dan jenis sport senilai Rp300 juta/unit. “Tahun lalu, sebanyak 15 unit mobil jenis SUV telah diselesaikan, tahun ini sebanyak 200 unit sedang dikerjakan oleh siswa.”

Kepala Balai Pendidikan Kejuruan, Jateng, Reza Pahlevi, berharap Jateng sebagai provinsi vokasi terwujud tahun ini. “Saat ini ada 30 kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota yang telah mendeklarasikan menjadi kabupaten vokasi. Selain itu, pandangan masyarakat bahwa SMK sebagai pilihan kedua anak yang akan melanjutkan sekolah sudah bergeser. SMK menjadi pilihan pertama.”

Lebih lanjut dijelaskannya, enam tahun terakhir keberadaan SMK terus meningkat. Pada 2008, ujarnya, jumlah SMK di Jateng sebanyak 890 lokasi sedangkan 2014 sejumlah 1.336 lokasi. “Keberadaan SMK juga menaikkan angka partisipasi kasar. Pada 2008 APK sebanyak 48% namun 2014 menjadi 70%. Juga alumni SMK sekitar 72% terserap menjadi tenaga kerja,” jelas Reza tanpa menyebutkan jumlahnya secara pasti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif