Soloraya
Jumat, 18 April 2014 - 20:17 WIB

HARGA PUPUK MELAMBUNG : Di Wonogiri, Phonska Tembus Rp140.000!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI–Kelangkaan pupuk bersubsidi jenis phonska merajalela di wilayah Kabupaten Wonogiri sejak sebulan terakhir. Imbasnya, harga pupuk phonska terkerek hingga Rp140.000/sak.

Setelah wilayah Kecamatan Ngadirojo dan Tirtomoyo, kini pupuk bersubsidi jenis phonska hilang dari pasaran alias langka di wilayah Pracimantoro dan sekitarnya. Para petani menjerit lantaran tak mendapatkan pupuk untuk tanaman padi.

Advertisement

“Pupuk bersubsidi jenis phonska sudah tak ada lagi di pasaran. Padahal sekarang masa tanam (MT) padi sangat membutuhkan rabuk,” kata seorang petani asal Desa Gebang Harjo, Kecamatan Pracimantoro, Warsino kepada Solopos.com, Jumat (18/4/2014).

Kondisi kelangkaan pupuk ini terjadi sejak sebulan terakhir yang berdampak melonjaknya harga pupuk phonska di tingkat pasaran. Kini, harga pupuk phonska di tingkat pasaran mencapai Rp140.000/sak. Sebelumnya, harga pupuk phonska di wilayah tersebut senilai kurang lebih Rp120.000/sak.

“Dahulu, harga pupuk phonska diantar sampai rumah senilai Rp120.000/sak, itu kalau barangnya ada. Nah, kalau sekarang kan barangnya enggak ada, jadi harganya lebih mahal hingga Rp140.000/sak,” tandasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menjelaskan pemupukan tanaman padi dilakukan tiga kali dari MT hingga musim panen. Apabila tanaman padi tak diberi pupuk pada MT maka dikhawatirkan produktifitas padi bakal merosot tajam.

Sebenarnya, lanjut Warsino, pihaknya telah meminta tambahan pasokan pupuk kepada petugas penyuluh lapangan (PPL). Namun, hingga sekarang, pasokan pupuk bersubsidi tak kunjung terealisasi. “Sekarang kaum petani kalah dengan kaum kapitalis. Kami hanya wong cilik, mengapa pupuk bersubsidi bisa langka seperti ini. Yang menderita kan kami sebagai petani,” beber dia.

Pihaknya meminta agar instansi terkait segera turun tangan agar para petani kembali mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi. Sebab, kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi hingga lebih dari sebulan.

Advertisement

Di sisi lain, Kasi Usaha Sarana Pangan Dinas Perindustrian, Perdanganan dan UMKM (Disperindag dan UMKM) Wonogiri, Bambang Purwo Utomo menyatakan saat tim turun lapangan menemukan pupuk bersubsidi jenis phonska dan SP 36 yang diduga palsu di wilayah Kecamatan Nguntoronadi beberapa pekan lalu. Tak menutup kemungkinan, pupuk abal-abal tersebut telah beredar luas di wilayah Kota Gaplek.

Modusnya, penyaluran pupuk tersebut dilakukan pada petang hari sehingga terkesan mirip dengan pupuk asli. “Dari bentuk dan warnanya sangat mirip sekali, modusnya disalurkan pada malam hari agar konsumen tak terlalu curiga. Kami akan turun lapangan lagi untuk memantau penyaluran pupuk bersubsidi. Sebenarnya alokasi pupuk di Wonogiri sangat mencukupi selama setahun,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif