Soloraya
Minggu, 6 April 2014 - 16:20 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Pagi Tadi, Desa Sendang Longsor, Ratusan Keluarga Terisolasi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga melakukan kerja bakti memecah batu pegunungan berukuran besar yang longsor menutup akses jalan ke permukiman penduduk dan arena peluncuran olahraga gantole di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (6/4/2014). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Wonogiri tepatnya di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (6/4/2014) sekitar pukul 06.00 WIB. Akibatnya ratusan keluarga di tiga dusun terisolir lantaran akses jalan ke permukiman penduduk dan arena peluncuran olahraga gantole dan parahyangan terancam putus.

Para warga melakukan kerja bhakti memecah batu pegunungan berukuran besar yang longsor menutup akses jalan ke permukiman penduduk dan arena peluncuran olahraga gantole di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (6/4/2014). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos, dari berbagai sumber, menyebutkan di wilayah tersebut terdapat tebing tanah dengan ketinggian puluhan meter. Sebenarnya, pergerakan tanah di tebing tanah muncul sejak beberapa pekan lalu. Pergerakan tanah tersebut memicu tebing tanah longsor. Longsoran tanah dan bebatuan gunung menutup akses jalan ke permukiman penduduk di tiga dusun yakni Prampelan, Kembang dan Suko Gunung.

Kepala Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Budi Hardono mengatakan hujan gerimis sempat mengguyur wilayah Desa Sendang pada Sabtu (5/4) malam. Kemungkinan besar, rembesan air hujan memicu pergerakan tanah di tebing tanah. Alhasil, bebatuan pegunungan yang terdapat di tebing tanah longsor dan menutup akses jalan ke permukiman penduduk. “Akses jalan ke permukiman penduduk putus total. Padahal, jalan satu-satunya menuju  tiga dusun. Batunya cukup besar seukuran mobil dan menutup akses jalan ke permukiman penduduk,” katanya.

Pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri. Tak berapa lama kemudian, sukarelawan BPBD Wonogiri mendatangi lokasi kejadian. Terdapat bebatuan pegunungan di tebing tanah yang dapat membahayakan para pengguna jalan maupun warga setempat. Akhirnya, bebatuan tersebut dicongkel agar jatuh dari tebing tanah.

Advertisement

Warga setempat langsung melakukan kerja bhakti memecah bebatuan gunung yang menutup akses jalan dengan peralatan tradisional. “Jadi setelah longsor pertama ternyata masih ada bebatuan lainnya di atas [tebing tanah]. Batu tersebut dicongkel, setelah jatuh baru dipecahkan oleh warga,” beber dia.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Muhammad Ainur Ridho saat ditemui di lokasi kejadian menjelaskan wilayah Desa Sendang rawan terjadi bencana tanah longsor. Pasalnya, wilayah tersebut terdiri atas perbukitan dan tebing tanah yang terdapat bebatuan berukuran besar.

Warga setempat diminta meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati apabila melewati tebing tanah yang terdapat bebatuan pegunungan. Sebab, bebatuan tersebut bisa longsor apabila ada pergerakan tanah. “Di perbukitan masih banyak bebatuan gunung berukuran besar dan potensi longsor cukup tinggi. Makanya warga setempat harus lebih waspada,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif