Soloraya
Minggu, 16 Februari 2014 - 19:45 WIB

GUNUNG KELUD MELETUS : Komedian dan Musisi Solo Galang Dana

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi anggota komunitas komedian dan musisi Solo saat menggalang dana kepedulian pengungsi erupsi Gunung Kelud di depan Stadion Manahan Solo, Minggu (16/2/2014). Penggalangan dana dengan cara menyanyi dan melawak ini diikuti perwakilan berbagai komunitas seni di Solo. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Erupsi Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) malam, melahirkan keprihatinan bagi sejumlah komedian dan musisi asal Kota Bengawan. Bersama-sama, puluhan orang yang tergabung dalam Komunitas Komedian Solo, Indonesian Bass Family (IBF), Solo Guitar Community (SGC), Solo Indie Family, Solo City Drum Community (SCDC), dan Solo City Punk, menggalang dana di depan Stadion Manahan Solo, Minggu (16/2/2014) pagi.

Secara bergiliran para musisi yang piawai memainkan drum, gitar, dan keyboard, melantunkan sejumlah lagu dari atas dump truck. Sementara para komedian seperti Wawin Laura, Mamank Tse, Tera, Kocrit, Benjo, dan Pangsit dari Teamlo, menyanyi sambil sesekali meminta sumbangan kepada para penonton yang menyaksikan aksi mereka.

Advertisement

Kumpulan para pelawak dan pemain band ini mengundang simpati dari warga yang sedang menghabiskan Minggu pagi di depan kompleks stadion tersebut. Tak hanya mendapatkan suguhan hiburan dari para artis lokal, mereka pun bisa turut menyampaikan kepedulian dalam bentuk sumbangan uang tunai bagi korban erupsi yang saat ini masih tinggal di pengungsian.

Penanggung jawab kegiatan, Harry Kurnia, mengatakan acara ini merupakan aksi spontan dari para komedian dan musisi se-Soloraya. “Kami baru berkumpul Sabtu [15/2], lalu dapat ide untuk bikin penggalangan dana ini. Aksi spontan ini kebetulan disambut positif dari teman-teman,” ungkap Harry, saat berbincang dengan wartawan, di sela-sela acara penggalangan dana.

Selain menggelar penggalangan dana di depan Stadion Manahan, lanjut Harry, rombongan juga akan mengadakan kegiatan serupa di Sriwedari dan Gladag. “Sebagai wujud totalitas dari musisi band indie dan komedian, kami juga menggelar aksi di Sriwedari dan Gladag. Jadi dalam sehari, kami pentas spontan sekaligus di tiga titik,” bebernya.

Advertisement

Menurut Harry, hasil sumbangan dari masyarakat yang melintas di sejumlah titik sentral di Kota Bengawan itu akan disumbangkan langsung kepada korban erupsi yang saat ini membutuhkan uluran tangan para dermawan. Dia berharap kegiatan yang kali pertama digelar ini bisa dilanjutkan di waktu-waktu selanjutnya. “Kami berharap kegiatan yang baru perdana ini tidak hanya sekali in. Ke depan kami juga akan menggerakkan komunitas untuk terus mengadakan kegiatan positif semacam ini,” imbuh Harry.

Sementara itu, komedian Paroden Basah, Mamank Tse, saat ditemui terpisah, Minggu, mengatakan dirinya tergerak mengikuti aksi sosial ini karena melihat besarnya dampak letusan Gunung Kelud. Dia pun rela menghabiskan waktu di tengah jadwal pertunjukan mereka relatif padat akhir-akhir ini. “Ini sifatnya aksi sosial bareng teman-teman, jadi di sela-sela kesibukan ya disempatkan,” kata Mamank.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif