News
Kamis, 23 Januari 2014 - 02:34 WIB

AGENDA PRESIDEN : SBY Tak ke Davos Gara-Gara Indonesia Kebanjiran

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Negara Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan tidak akan menerima langsung apresiasi positif World Economic Forum (WEF) atas kinerjanya di bidang ekonomi dan pembangunan. Gara-gara banyak kawasan Indonesia yang kebanjiran, Presiden SBY tak tega meninggalkan Tanah Air untuk menerima penghargaan Global Statesmanship Award yang mestinya dianugerahkan kepadanya di sela-sela acara WEF yang digelar di Davos, Switzerland, Rabu-Sabtu (22-25/1/2014).

Anggota Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2014), menyatakan Presiden SBY memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan di Davos karena bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di dalam negeri. Menurut Faiz, Kepala Negara sejatinya diminta menjadi pembicara kunci dalam forum WEF 2014 itu. Surat undangan telah dikirimkan khusus oleh Executive Chairman Professor Klaus Schwab.

Advertisement

Presiden SBY, ujarnya, telah membalas surat Professor Schwab untuk mengucapkan terima kasihnya atas undangan dan penghargaan yang diberikan oleh WEF. Presiden juga menyatakan penyesalannya tidak dapat menghadiri undangan tersebut karena sejumlah agenda mendesak di dalam negeri, terutama karena sejumlah bencana yang dialami oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

“Dalam suratnya kepada Professor Schwab, Presiden mengemukakan bahwa Indonesia sedang dilanda beberapa bencana alam di saat yang kurang lebih bersamaan, yaitu erupsi Gunung Sinabung,  banjir dan longsor di Sulawesi Utara, dan banjir di Ibu Kota yang telah menelan korban jiwa dan mengakibatkan ribuan keluarga mengungsi,” katanya, Rabu (22/1/2014).

Sebelumnya, penghargaan serupa telah diberikan oleh WEF kepada dua kepala negara, yaitu Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Meksiko Felipe Calderón Hinojosa. SBY sendiri sepanjang kiprahnya memimpin Indonesia, tak kurang-kurang  pula menerima penghargaan atas kinerjanya, baik dari pemimpin negara sahabat, perguruan tinggi terkemuka dunia, maupun media massa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif