Soloraya
Minggu, 15 Desember 2013 - 14:23 WIB

Rusak, Lapangan Paulan Dibuldoser

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buldoser dan setum wales meratakan tanah Lapangan Paulan, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (14/12/2013). (JIBI/Solopos/Iskandar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa (Pemdes) Paulan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, memperbaiki lapangan desa yang rusak. Karena fasilitas umum (fasum) ini banyak digunakan warga dan anak-anak sekolah di Paulan dan sekitarnya.

“Permukaan tanah di lapangan itu tidak teratur, ada yang menonjol dan ada pula yang cekung sehingga kalau digunakan untuk olahraga, terutama sepak bola, berbahaya. Agar tidak membahayakan tanah lapangan, kami ratakan dengan bolduser dan terus disetum [setum wales/tandem roller],” ujar Kepala Desa Paulan, Joko Margono, ketika ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya Sabtu (14/12/2013).

Advertisement

Guna memperbaiki lapangan tersebut, pihaknya menyediakan anggaran Rp25 juta. Dana itu diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Paulan. Namun, ungkap dia, berdasarkan estimasinya, dana yang dikeluarkan untuk perbaikan tak sampai Rp25 juta.

Dia menjelaskan perbaikan cukup mendesak sebab lapangan itu banyak digunakan berbagai kegiatan. Dikhawatirkan jika perbaikan tak segera dilakukan akan membahayakan pemakai.

Joko mengatakan setelah tanah diratakan dengan alat buldoser, tanah itu terus disetum wales. Hal itu dimaksudkan untuk menghaluskan dan memadatkan tanah yang sudah dibuldoser. Karena itu, dia meminta pihak yang sering memanfaatkan Lapangan Paulan untuk berbagai kegiatan olahraga, untuk sementara tak memakai dulu. Hal itu dimaksudkan untuk memulihkan kondisi lapangan yang baru diperbaiki.

Advertisement

Sementara itu pekerja yang mengoperasionalkan buldoser, Kasto, 41, membenarkan buruknya kondisi lapangan. Karena itu dia menilai langkah desa memperbaiki lapangan sudah tepat. “Lapangan ini memang sudah harus diperatikan. Kondisi lapangan di tengah tanahnya tidak rata, terus di pinggir alang-alang tumbuh subur sampai tinggi-tingi, sekarang alang-alang di tepi lapangan  sudah tidak ada sebab sudah kami bersihkan,” ujar dia.

Berdasar pantauan di lapangan, sisa tanah yang diratakan didorong ke tepi sehingga sekilas seperti tanggul yang baru dibangun. Sedangkan tanah lapangan yang semula tak rata, sekilas sudah rata. Paling tidak jauh lebih baik dibanding ketika belum diperbaiki.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif