Soloraya
Selasa, 29 Oktober 2013 - 00:45 WIB

MUSIM PENGHUJAN KARANGANYAR : Petani Waduk Delingan Terancam Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengerukan di Waduk Delingan (Dok/Solopos)

Pengerukan di Waduk Delingan (Dok/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Puluhan petani yang menanam padi di area Waduk Delingan, Karanganyar, mulai ketir-ketir. Petani khawatir padi yang baru mereka tanam sebulan lalu bakal terendam air jika intensitas hujan terus meningkat.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (28/10/2013), waduk yang terletak di Kelurahan Delingan, Karanganyar itu mulai kembali terisi air setelah sempat mengering beberapa waktu lalu. Tingginya curah hujan selama  sepekan terakhir membuat volume waduk kembali meningkat.

Sementara, warga sekitar telah terlanjur membuka area untuk bersawah di sebagian kawasan waduk. Hingga kini, rata-rata usia padi baru mencapai 37 hari, sehingga baru dapat dipanen sekitar dua bulan mendatang.

Advertisement

Sementara, warga sekitar telah terlanjur membuka area untuk bersawah di sebagian kawasan waduk. Hingga kini, rata-rata usia padi baru mencapai 37 hari, sehingga baru dapat dipanen sekitar dua bulan mendatang.

Salah seorang warga Dusun Sengon Kerep RT 004/ RW 005, Delingan, Sutar, 52, mengaku sangat khawatir bakal gagal panen seperti tahun lalu.

“Saya sudah tiga kali ini menanam padi di waduk, tapi tahun lalu gagal panen. Padinya baru njebul sudah terendam air, ya sudah cuma bisa pasrah,” ucap dia saat dijumpai Solopos.com tengah menyiangi tanaman padi di Waduk Lalung, Senin pagi.

Advertisement

“Kalau punya sawah ya enggak mungkin saya menanam padi di sini, ini niatnya aji mumpung. Mumpung waduk kering, saya menanam padi, kan kalau bisa panen lumayan untuk membayar utang dan makan,” keluh dia.

Sementara itu, Pegawai Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar yang bertugas mengelola Waduk Delingan, Suharno, mengatakan pihaknya telah memperingatkan warga untuk tidak menanam padi di area waduk.

Menurutnya, waduk tidak akan mengering dalam waktu lama karena pada medio Oktober telah memasuki musim penghujan.

Advertisement

“Sudah saya ingatkan, paling kering sebentar setelah itu pasti mulai turun hujan. Namun, warga tidak menghiraukan peringatan itu,” terang dia.

Suharno memprediksi persawahan di tepian waduk akan terendam jika hujan deras turun selama tiga hari berturut-turut.

“Sebenarnya ya kasihan. Mereka enggak punya sawah, bahkan rela utang dan menjual ternak untuk modal menanam padi, tapi mau bagaimana lagi,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif