News
Rabu, 23 Oktober 2013 - 13:34 WIB

SEMINAR ILMU SOSIAL : Ketua MPR: Otonomi Daerah Perlu Dikaji Kembali

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan dosen dan pemerhati ilmu sosial mengikuti seminar nasional bertajuk Pengembangan Ilmu Sosial untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa di Auditorium UNS, Rabu (23/10/2013).(JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO—Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) bekerja sama denga Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) menggelar seminar nasional bertajuk Pengembangan Ilmu Sosial untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa di Auditorium UNS, Rabu (23/10/2013).

Seminar tersebut dibuka langsung Ketua MPR RI Irjend Pol (purn) Sudarto Danusubroto.

Advertisement

Sudarto Danusibroto tak hanya membuka seminar secara simbolis, tetapi ia juga menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut. Dalam kesempatan itu, Sudarto menilai perlu ada kajian kembali tentang otonomi daerah, terutama dalam pembagian kekuasaan pusat dan daerah. Hal itu didasarkan pada banyaknya pesta demokrasi yang tidak pas. Demokrasi dalam bentuk pilkada, menurut Sudarto, merupakan demokrasi “wani pira“.

Di sisi lain, Sudarto menyinggung tentang kasus korupsi yang begitu sistemik di negeri ini. Sosok Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sampai diduga terlibat dalam kasus korupsi itu menjadi indikatornya. Ia menyebut ada sebanyak 309 kepala daerah di daerah tingkat I maupun tingkat II yang diduga terlibat kasus korupsi.

“Jadi korupsi sudah merambah ke lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif. Jumlah penyidik KPK [Komisi pemberantasan Korusi] di Indonesia ini hanya 1/10 dari jumlah penyidikan di lembaga yang sama di Hong Kong,” ujarnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, hadir juga Ketua HIPIIS Prof Dr Sofian Efendi. Ia lebih menekankan kepada para perguruan tinggi (PT) agar membuat lembaga-lembaga penelitian lintas disiplin ilmu. Selain dua tokoh nasional itu, hadir sejumlah cendikiawan ilmu sosial nasional, seperti Prof Dr Taufik Abdulah, Prof Dr Komarudin Hidayat, Prof Dr Azyumardi Azra dan sebagainya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif