Soloraya
Jumat, 20 September 2013 - 18:55 WIB

PILKADA KARANGANYAR : 3 Kecamatan Rawan Konflik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cabup-Cawabup Karanganyar (Dok/Solopos)

MELEWATI BALIHO CAGUB-CAWABUP KARANGANYAR

Solopos.com, KARANGANYAR — Tiga kecamatan di Karanganyar rawan terjadi gesekan antarpendukung atau konflik horizontal saat pelaksanaan pemungutan suara. Ketiga kecamatan tersebut antara lain Jaten, Colomadu dan Karanganyar Kota.

Advertisement

Pernyataan ini dikemukakan Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana seusai apel pergeseran pasukan ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Mapolres Karanganyar, Jumat (20/9/2013). Menurutnya, tiga kecamatan tersebut dinilai rawan terjadi konflik horizontal lantaran wilayah itu merupakan basis pendukung setiap pasangan.

“Yang rawan konflik horizontal di tiga wilayah tersebut, kami sudah mengantisipasinya dengan menyiagakan personel di setiap lokasi TPS,” katanya, Jumat pagi.

Polisi yang dikerahkan untuk pengamanan Pilkada Karanganyar sebanyak 1.100 personel. Mereka akan dibantu petugas Brimob Polda Jateng yang disebar di sejumlah titik rawan konflik. Selain aparat kepolisian, pengamanan Pilkada Karanganyar akan melibatkan anggota Kodim 0727/Karanganyar, Satpol PP Karanganyar, perlindungan masyarakat (linmas) serta elemen masyarakat lainnya.

Advertisement

Para petugas akan mengamankan tahapan pemungutan suara yang digelar pada 22 September. Petugas juga akan disiagakan di sejumlah objek vital dan pusat keramaian untuk mengantisipasi apabila pendukung salah satu pasangan yang kalah tak puas dan mengamuk.

“Selain TPS, petugas juga disiagakan di objek vital dan pusat keramaian untuk mengantisipasi bila terjadi amuk massa,” jelasnya.

Pengamanan Pilkada juga akan difokuskan di wilayah perbatasan yang jauh dari jangkauan Polres Karanganyar. Apabila muncul potensi konflik maka petugas maupun warga diminta segera melaporkan ke Polres Karanganyar. Sehingga bantuan petugas dapat segera dikirim ke lokasi kejadian untuk meredam kerusuhan.

Advertisement

Pihaknya meminta agar setiap pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) dapat mengendalikan pendukung maupun simpatisannya. Proses demokrasi harus dibangun secara fair dan legawa. Artinya, para pendukung maupun simpatisan pasangan diminta legawa bila pasangan calon yang didukungnya kalah.
“Pendukung pasangan yang kalah harus lapang dada menerima kekalahan, iklim demokrasi di Karanganyar harus dibangun mulai sekarang,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif