Soloraya
Minggu, 1 September 2013 - 15:30 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Kisah Korban Selamat : 3 Hari Mimpi Gigi Tanggal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desi, salah satu korban selamat dari peristiwa kecelaan maut di Kebakkramat Karanganyar, Sabtu (31/8/2013). (Binti S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Kecelakaan Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu (31/8/2013) sore menewaskan dua orang. Sementara dua penumpang taksi Kosti yang terlindas tronton selamat.

Nur Aisyah Desi, 20, terbaring lemas di bangsal Soka E-7 Rumah Sakit dr. Oen, Minggu (1/9/2013) pagi. Di samping Desi, terlihat ayah dan ibunya menunggu dengan sabar.

Advertisement

Senyum ramah tersungging di bibirnya tatkala Solopos.com menyalaminya. Peristiwa nahas di Jl. Raya Solo-Sragen, Kebakkramat yang menewaskan teman karibnya, Putri, 20, masih tergambar jelas dalam ingatannya. Kejadian itu menyisakan duka dan trauma yang mendalam bagi Desi.

Betapa tidak, selama enam tahun, Desi menjalani hari-hari bersama Putri sebagai teman satu kelas di SMK Sahid hingga bekerja menjadi sales marketing di salah satu perusahaan swasta di Solo. Sampai detik-detik terakhir umur Putri berada di samping Desi di dalam taksi yang tergencet sebuah truk bermuatan tiang pancang beton.

Sebelumnya, Desi mengaku merasakan firasat buruk melalui mimpinya selama tiga hari berturut-turut sebelum kejadian pada Sabtu (31/8) sore itu. Dalam salah satu mimpinya, Desi mengalami salah satu giginya tanggal.

Advertisement

Lantas Desi menceritakan mimpi buruk itu kepada ibunya, Agus Mintarsih, 46. “Ya nanti dilihat saja siapa yang pergi,” kata Desi menirukan suara ibunya waktu itu.

Sabtu pagi sebelum kejadian, Desi bercerita kepada Putri soal perasaan kurang enak. Namun, justru Putri yang berusaha menenangkan Desi. Sabtu siang itu Desi dan Putri berencana menemui seorang klien di Rumah Sakit Sarila Husada, Sragen, dengan menumpang Taksi Kosti yang dikendarai Santoso. Di tengah perjalanan, tepatnya di Jl. Raya Solo-Sragen, Desa Waru, Kebakkramat, tiba-tiba Putri berseru “Astaghfirullah Desi lihat!”.

Seketika Desi menengok arah kanan dan sontak kaget melihat truk menabrak dan menyeret taksi yang dia tumpangi. Selang beberapa detik, Desi merasa duduk dalam posisi taksi terbalik dan dipeluk oleh Putri.

Advertisement

“Saya masih ingat saat-saat dua setengah jam di dalam taksi sebelum dievakuasi. Sampai saya hampir kehabisan oksigen dan diberi oksigen dari tabung,” terang Desi mengenang kejadian yang menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan nasional itu.

Nahas, meski Putri dievakuasi lebih dulu, nyawa gadis itu tak tertolong. Sementara, sopir taksi, Santoso, diketahui meninggal seketika di tempat kejadian perkara (TKP).

Advertisement
Kata Kunci : KECELAKAAN KARANGANYAR
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif