News
Jumat, 27 April 2012 - 08:28 WIB

MASION, Wadah Kreativitas Jurnalistik SMK Sahid Solo

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TUNJUKKAN MAJALAH-Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Sahid Solo, Agus Setyoko SH, Kamis (26/4/2012) menunjukkan majalah Masion. Majalah itu merupakan karya siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik SMK Sahid Solo. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

TUNJUKKAN MAJALAH-Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Sahid Solo, Agus Setyoko SH, Kamis (26/4/2012) menunjukkan majalah Masion. Majalah itu merupakan karya siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik SMK Sahid Solo. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Masion (Magazine of Sahid Inspiration). Demikian nama majalah karya siswa SMK Sahid Solo yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik. Majalah yang terbit satu kali setiap semester itu, sudah empat kali diterbitkan.

Advertisement

Penanggung jawab majalah Masion yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Sahid Solo, Agus Setyoko SH, mengungkapkan ada dua bidang garap peserta ekstrakurikuler Jurnalistik. Yaitu pembuatan majalah dinding (mading) dan Masion. Khusus Masion, ada sekitar 21 siswa yang terlibat. “Anggota lainnya membuat mading,” ujarnya saat ditemui solopos.com di SMK Sahid Solo, Kamis (26/4/2012).

Isi Masion, terangnya, antara lain rubrik liputan kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), laporan perjalanan, Mimbar Agama, Fashion, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Profil Siswa, Resep, English Article dan lainnya. “Semua yang mengerjakan siswa. Saya sebagai penanggung jawab hanya memberikan batasan dan arahan. Setelah jadi, naskah juga diedit oleh OSIS sebelum akhirnya dicetak,” ungkapnya.

Setelah dicetak, terangnya, setiap siswa SMK Sahid Solo harus membelinya seharga Rp10.000/majalah untuk ongkos percetakan.

Advertisement

Ide lahirnya kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik, imbuhnya, karena setiap ada kegiatan tour kerja industri (Prakerin), siswa diharuskan membuat laporan. Lalu muncul ide dari siswa agar hal itu bisa dikembangkan lagi, sehingga muncul ide pembuatan mading dan Masion.

Jika selama ini isi Masion hanya diisi siswa yang aktif di ekstrakurikuler Jurnalistik, ungkapnya, ke depan ada rencana majalah akan bersifat lebih terbuka. Tim redaksi akan membuka kesempatan kepada siswa lainnya untuk mengirimkan karya, lalu diseleksi. “Kita juga akan berusaha meningkatkan kualitas peserta ekstra dengan mengadakan pelatihan dan perlombaan,” ujarnya.

Melalui kegiatan jurnalistik, kata Agus, diharapkan bisa memotivasi siswa untuk berkreativitas melahirkan ide-ide baru yang bermanfaat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif