News
Jumat, 20 Januari 2012 - 14:57 WIB

PAGAR AMBROL: Halaman SDN Gambirsari 156 Terkikis

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TERKIKIS--Sejumlah murid bermain di halaman SDN Gambirsari No 156 yang kini terkikis hingga tiga meter lantaran pagarnya ambrol, Jumat (21/1/2012). JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani

TERKIKIS--Sejumlah murid bermain di halaman SDN Gambirsari No 156 yang kini terkikis hingga tiga meter lantaran pagarnya ambrol, Jumat (21/1/2012). JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani

SOLO- Halaman SDN Gambirsari No 156, Banjarsari, Solo, kini terkikis hingga tiga meter dari bibir kali kampung Gambirejo. Kondisi makin parah lantaran pagar dan pondasi sekolah yang ambrol setahun lalu tak segera diperbaiki.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Espos, pagar yang runtuh itu kini ditumpuki karung-karung pasir dan pagar kayu agar karung-karung pasir tak terkikis aliran sungai. Sementara pada bagian pagar yang masih berdiri, pihak sekolah memasang penopang dari bilah bambu guna menahan pagar agar tak ikut runtuh. Meski begitu kini kondisi halaman sekolah sudah terkikis hingga tiga meter, lantaran tumpukan pasir perlahan-lahan terbawa aliran sungai saat hujan lebat.

Menurut Kepala SDN Gambirsari No 156, Sulistyaningsih, kondisi ini membikin sekolah kawatir lantaran jarak ruang yang terdekat yakni ruang kegiatan dengan pagar yang ambrol ini tidak sampai satu meter. Pun demikian dengan rumah penjaga sekolah yang lokasinya berhimpitan dengan pagar. “Sungai kecil yang berada persis di samping sekolah ini muaranya ke sungai Kali Anyar, saat hujan lebat alirannya mendadak bisa cukup deras,” ungkapnya saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Jumat (20/1/2012).

Untuk mengantisipasinya, dia membikin pagar darurat yang fungsinya agar tumpukan karung pasir itu tidak terbawa aliran sungai. Menurutnya, tumpukan karung pasir itu sudah kali kedua dibikin, sebelumnya pada Februari tahun lalu pihaknya juga membikin pagar sementara serupa. Namun karena faktor cuaca, karung pasir telah banyak yang robek dan terbawa aliran sungai. Dia mengatakan lantaran halaman sekolah ini juga biasa digunakan murid beraktivitas pihaknya meminta agar mereka tak bermain di dekat sungai.

Advertisement

“Murid harus ekstra hati-hati lantaran masih ada bagian pagar yang nyaris runtuh,” jelas dia.

Terkait ini, pihaknya juga telah minta bantuan dari pemerintah sejak setahun lalu. Awalnya dia juga bingung karena untuk membikin pagar sepanjang 60 meter ini pihak sekolah tak mungkin menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Meski begitu pihaknya tetap mengajukan proposal perbaikan pagar sekolah.

“Saya sudah mengajukan proposal perbaikan untuk membikin pagar dan pondasi,” jelas dia.

Advertisement

Terpisah, Ketua Kelompok Pengawas Sekolah Kecamatan Banjarsari, Arif Sanjaya, mengungkapkan berkas pengajuan proposal memang sudah sampai pada dinas meski begitu pihaknya belum bisa memastikan apakah pembangunan pagar akan menggunakan dana kota atau lainnya. “Semua kerusakan gedung kategori ringan hingga berat sudah masuk pada data pemerintah pada awal Januari ini,” jelas dia. JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif