Soloraya
Minggu, 21 Februari 2010 - 21:28 WIB

Harga terlalu rendah, warga tak lepas lahan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Upaya pembebasan tanah proyek tol Solo – Ngawi di Desa Kebak Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar hingga kini terus berlarut-larut. Hal itu menyusul ketidaksepakatan warga atas harga yang ditawarkan panitia pengadaan tanah (P2T).
Kepala Desa (Kades) Kebak, Rukini, dalam penjelasannya kepada Espos menyatakan warga pemilik tanah di desanya bersikukuh menolak harga tim P2T karena dinilai terlalu rendah. Menurutnya mereka menginginkan penawaran lebih tinggi, namun dia tidak menyebutkan secara pasti nominal yang diminta.
“Sebenarnya musyawarahnya sudah beberapa kali. Jika tidak salah kali terakhir sekitar pertengahan tahun lalu (2009-red). Harga yang ditawarkan oleh tim P2T selama proses negosiasi adalah Rp 175.000 – Rp 225.000/meter persegi, namun warga berkeberatan dan sampai saat ini masih berlarut-larut, belum ada titik temu antara kedua belah pihak,” ungkapnya di Karanganyar, Minggu (21/2).
Rukini memaparkan, dari hasil inventarisasi tim, di desanya ada sebanyak 144 bidang tanah warga yang terkena proyek tol Solo – Ngawi. Dari jumlah itu, belum ada satu pun warga yang telah menyepakati harga ganti rugi tanah. Kondisi itu sangat berbeda dengan dua desa lain di Kecamatan Kebakkramat yang juga diterjang tol serupa namun telah menyelesaikan proses pembebasan lahannya.

try

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Karanganyar Lahan Tol
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif