Soloraya
Selasa, 16 Februari 2010 - 06:08 WIB

Lima hektare padi di Lalung panen dini

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Sedikitnya lima hektare tanaman padi di kompleks Waduk Lalung, Karanganyar Kota, terpaksa dipanen dini menyusul debit air yang terus bertambah dan mengakibatkan terendamnya tanaman pangan itu beberapa hari terakhir.

Menurut penuturan sejumlah petani yang ditemui Espos, hal itu guna mengantisipasi kerusakan lebih besar dan tingkat kerugian yang lebih banyak. Pasalnya jika tidak segera dipanen, dikhawatirkan tanaman padi yang telah berumur 80 hari dan hampir memasuki masa panen tersebut akan membusuk. Dikatakan mereka, umur ideal tanaman padi siap panen umumnya adalah 105 hari.

Advertisement

“Sebenarnya memang belum saatnya dipanen dan harus menunggu tiga pekan hingga satu bulan mendatang agar hasilnya optimal. Tetapi karena debit air semakin meninggi, bila tidak cepat-cepat kami justru akan gigit jari. Sekarang saja sebagian besar tanaman padi yang ada,” ungkap salah seorang petani di Dukuh Kepoh Kelurahan Lalung, Ngatman, 50, di sela-sela memanen padinya, Senin (15/2).

Ngatman menyebutkan, di antara tanaman padi yang berusia sekitar 80 hari di areal Waduk Lalung, ada pula yang baru memasuki masa berbuah. Terhadap tanaman tersebut, ujarnya, petani terpaksa harus membabatnya hanya untuk diberikan kepada hewan ternak mereka. Hal itu karena keberadaannya tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti diharapkan petani.

Petani lain dari Dukuh Kepoh, Atmo Kusnan, 55, mengatakan penambahan signifikan debit air Waduk Lalung sebelum masa panen tiba telah mengakibatkan timbulnya kerugian besar di kalangan petani. Namun demikian dia mengaku risiko tersebut sulit dihindari karena musim hujan tidak bisa diprediksi secara tepat, termasuk periode waktu dimana volume air waduk mencapai puncaknya.

Advertisement

“Kerugian petani bukan karena salah siapa-siapa, tetapi disebabkan kami sendiri yang nekat menanam di dalam areal genangan di Waduk Lalung. Saya sendiri mulai memanen sebagian kecil tanaman padi yang terendam sejak pekan lalu, namun untuk pakan ternak saja,” sambung Atmo yang mengaku beberapa waktu terakhir menggarap lahan seluas 1.000 meter persegi (m2) di kompleks waduk setempat.

Seperti pula dikemukakan Ngatman dan Atmo Kusnan, petani yang umumnya adalah warga di sekitar Waduk Lalung telah berusaha mengantisipasi kemungkinan terendamnya tanaman mereka sebelum masa panen. Hal itu dilakukan dengan memajukan masa tanam satu bulan lebih awal. Meski demikian upaya itu tidak membuahkan hasil dan tanaman mereka tetap terendam.

try

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif